Seakan menandai momentum Ekonomi Emas, memasuki usianya 50 tahun, selain melakukan perubahan nama fakultas menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), FEB Unmer membuka buka program Ekonomi dan Bisnis Syariah. Berikut beberapa latar belakangnya:

  1. Pertumbuhan jumlah lembaga perbankan syariah di Indonesia cukup tinggi, sayangnya tidak diimbangi dengan kecukupan sumber daya manusia (SDM) nya. Selama ini perbankan syariah masih memenuhi tenaga SDM nya dari lulusan umum, dan ini ke depan tentu akan berubah sesuai tuntutan dan perkembangan bisnis syariah
  2. Pertumbuhan Ekonomi Syariah yang luar biasa. Pertumbuhan ekonomi dunia saat ini sekitar 3-4 persen sementara sektor syariah bisa mencapai 20 persen.
  3. Negara Eropa terutama Inggris selama ini cukup serius dalam pengembangan ekonomi syariah. Asia terutama Indonesia termasuk tertinggal dalam pengembangannya. Padahal masyarakat Indonesia mayoritas adalah muslim. Jika tidak segera dikejar ketertinggalan itu maka ke depan konsultan bisnis syariah yang masuk ke Indonesia akan lebih banyak didominasi orang luar. Apalagi jumlah lembaga syariah terus tumbuh yang harusnya diikuti dengan penyediaan SDM yang handal.
  4. Sistem ekonomi syariah diakui lebih tahan krisis dibandingkan konvensional. Hal ini dibuktikan ketika terjadi krisis pada 1998 dan 2008. Sistem ekonomi syariah juga sangat bagus karena dana yang diperoleh dari deposan dimanfaatkan seluruhnya untuk sektor riil bukan untuk perdagangan dipasar modal atau pasar uang.
  5. Menyosong Gerakan Ekonomi Syariah (GRES) yang telah dicanangkan Presiden R.I. tanggal 17 Nopember 2013 di Jakarta. Presediden menegaskan, Indonesia bertekat ingin menjadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia. http://gresindonesia.com/

Mahasiswa baru tahun akademik 2014/2015, untuk program ini akan diperlakukan secara khusus sejak semester I. Persiapan (kurikulum, tenaga pengajar, laboratorium dll) serta dukungan kerjasama berbagai pihak sangat bagus (penelitian, praktek kerja dan rekrutmen lulusan), sehingga  memberikan optimisme yang tinggi.